• This is slide 1 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 2 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 3 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 4 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
  • This is slide 5 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.

Jumat, 25 November 2022

Biantara

Biantara, Pidato Bahasa Sunda dan Contohnya

Penulis: Putri Chairunnisa | Editor: Royandi Hutasoit
HO / Tribun Medan
Biantara, Pidato Bahasa Sunda dan Contohnya 

TRIBUN-MEDAN.COM – Dalam bahasa sunda biantara merupakan pidato berbahasa sunda atau kegiatan yang menceritakan sesuatu yang dilakukan di depan banyak orang dengan menggunakan bahasa sunda.

Biantara bertujuan untuk menyampaikan informasi, gagasan, ide, rasa dan dibalas oleh khalayak dengan anggukan, gelengan dan tepuk tangan.

Umumnya, struktur biantara sama seperti pidato yang berisikan pembuka, isi dan penutup.

Struktur Biantara

1. Salam pamuka (salam pembuka)

2. Mukadimah (pendahuluan atau kata pengantar)

3. Ngahaturkeun pangwilujeng kanu hadir (menyampaikan ucapan terima kasih kepada tamu yang hadir)

4. Eusi biantara (isi pidato)

5. Sanduk-sanduk ménta dihampura jeung nepikeun doa (memohon maaf dan membaca doa penutup)

6. Salam panutup (salam panutup)

Contoh Biantara

Pamuka (Pembuka)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Assholatu wassalamu ala ashrofil anbiya'i walmursalin. Wa'ala alihi washohbihi azma'in.Amma ba'du. Ibu Guru pangajar Basa Sunda anu dipikahormat ku sim kuring, sareng rerencangan sadayaanu dipikacinta ku sim kuring.Langkung tipayun, hayu urang sasarengan manjatkeun rasa syukur ka Allah SWT kulantaran ni'mat sareng hidayahna urang sadaya tiasa ngumpul dina kasempetan ieu.



Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Biantara, Pidato Bahasa Sunda dan Contohnya, https://medan.tribunnews.com/2022/08/30/biantara-pidato-bahasa-sunda-dan-contohnya.
Penulis: Putri Chairunnisa | Editor: Royandi Hutasoit

Tahap yaumul akhir

Tahap yaumul akhir
1.Yaumul barzakh. Tahapan alam kubur ini adalah yang paling awal dan merupakan pintu gerbang menuju akhirat. ...

2. Yaumul ba'ats. Pada tahap ini, seluruh manusia dibangkitkan kembali menuju Padang Mahsyar. ...

3. Yaumul mahsyar. ...

4. Yaumul hisab. ...

5.Yaumul mizan. ...

6. Yaumul jaza.

Qadha dan Qadar


Qadha yaitu ketetapan Allah SWT sejak zaman azali (zaman dahulu sebelum diciptakan alam semesta) sesuai dengan kehendak-Nya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya. Qadar yaitu Perwujudan dari qadha atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Qadarnya Allah ini juga biasa disebut dengan istilah takdir. Hubungan antara qadha dan qadar yaitu hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Mengapa? Karena qadha diibaratkan “rencana”, sedangkan qadar sebagai “perwujudan atau kenyataan” yang terjadi. Jadi, apa itu beriman kepada qadha dan qadar? Iman kepada qadha dan qadar yaitu percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada mahluknya. Setiap manusia, telah diciptakan dengan ketentuan-ketentuan dan telah di atur nasibnya sejak zaman azali. Meski ada takdir Allah SWT, bukan berarti kita sebagai manusia bermalas-malasan menunggu nasib tanpa berusaha atau berikhtiar. Karena sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha.
Jadi, usaha tetap harus dilakukan. Tetapi, bagaimanapun hasilnya, harus dapat diterima dengan lapang dada, Karena itu merupakan takdir Allah SWT.

DALIL ADANYA QADHA DAN QADAR

Dalil tentang adanya qadha dan qadar ini tersurat dalam beberapa ayat al-Quran antara lain:

- QS. Al-Ahzab/33:38

https://www.youtube.com/user/zahratalain [suara:abdulrahman as sudais]
Artinya: "…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." [Al-Ahzab/33:38]

 

 

 

- QS. Al-Qamar/54:49


https://www.youtube.com/user/zahratalain [suara:abdulrahman as sudais]
Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." [Al-Qamar/54:49]

 

 

 

- HR. Muslim


Pustekkom 2017 [suara:m. baihaqie]
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR. Muslim).

 

Jadi qadha dan qadar Allah SWT itu adalah benar adanya. Hal tersebut disebutkan baik dalam al-Quran maupun hadis. Karena itu, terkait dengan qadha dan qadar Allah SWT ini kita harus mengimani bahwa kehendak Allah meliputi segala sesuatu: baik yang terjadi maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi.

Adab terhadap orang yg lebih tua

ADAB TERHADAP GURU DAN ORANG TUA

Abdullah Ibnu Amar al-'Ash ra berkata : Bahwa Nabi Muhammad saw. pertandingan : “Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua.” (HR. Tirmidzi). Dari hadits diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa adab kepada orang tua dan guru sangatlah penting. Berikut adalah beberapa adab atau sikap kita kepada orang-orang yang telah berjasa dalam hidup kita, khususnya orang tua dan guru.
A. ADAB KEPADA ORANG TUA

Orang tua merupakan orang yang secara fisik menjadi asal keturunan anak, orang tua merupakan sosok yang paling dekat hubungannya dengan anaknya. Pengorbanan orang tua sungguh tiada tara, mereka mendidik kita dan menyerahkan hidupnya untuk keselamatannya.
Islam agar melarang seorang anak untuk selalu menahan orang tuanya selama tidak bertentangan dengan agama. Dalam Al-Qur'an Allah sering mengiringkan perintah ta'at kepada-Nya diikuti dengan berbuat baik pada orang tua, karena merekalah tangan kedua setelah Allah. Sebagaimana Firman Allah swt. dalam surah An-Nisa' ayat 36 sebagai berikut.

Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu memperekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang menyombongkan diri dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisa 4:36).
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kita wajib beribadah kepada Allah swt., juga berbuat baik kepada orang tua. Terutama seorang Ibu yang secara khusus Allah sebutkan seberapa berat mendidik anaknya, sejak dalam kandungan, melahirkan, menyusui, serta mendidik ke tahap selanjutnya.
Oleh karena itu, ketika Rasulullah saw. ditanya, kepada siapa lebih awal yang baik? Beliau menjawab “kepada Ibumu, lalu Ibumu, dan Ibumu baru kemudian kepada bapakmu.”
Selanjutnya Allah swt. ucapan syukurlah atas ni'mat iman dan ihsan serta syukurlah kepada orang tua mu atas ni'mat tarbiyyah (pendidikan). Karena keduanya penyebab adanya kamu dan karena pendidikan mereka yang baik sehingga menjadi kuat.
Kita harus selalu berbuat baik kepada kedua orang, sebagaimana Firman Allah dalam surah Luqman ayat 14.
Artinya : “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu” (QS. Luqman 31:14).
Dan yang harus menjadi pertimbangan adalah pendidikan dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya tidaklah hanya dua tahun. Sebagaimana tuntunan Al-Qur'an, pendidikan anak diberikan sampai sang anak dewasa, bahkan sampai sang anak berkeluarga, seorang ibu pun sering membimbing anaknya.
Tetapi perlu diperhatikan, jika kedua orang tua membawa kita untuk kekufuran dan syirik kepada Allah swt., maka tidak perlu untuk di ta'ati.
Akan tetapi, tetaplah bergaul dalam urusan dunia baik dengan baik dan Ihsan sekalipun mereka musyrik. Karena kekufuran, mereka melawan Allah, tidaklah menghilangkan kelelahannya dalam mendidik anak-anaknya, maka wajarlah jika Allah memerintahkan kita untuk merawat kedua orang tua kita pada masa tuanya yang ditunjukkan dalam firman Allah swt. QS. Al-Isra ayat 23 berikut.
Artinya : Dan Tuhanmu menetapkan bahwa janganlah kamu menyembah melainkan kepada-Nya dan berbuat baiklah kepada ibu bapak. Jika sampai salah seorang mereka atau keduanya telah menjadi tua dalam pemeliharaanmu (berusia lanjut), maka janganlah kamu katakan kepada keduanya “ah” dan janganlah kamu bentak keduanya, dan katakanlah kepada keduanya kata yang mulia (23). Dan rendahkanlah hatimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil (24)” (QS. Al-Isra 17 : 23-24).
Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa adab kepada orang tua (yang masih hidup) adalah sebagai berikut :

Jangan berkata kasar yang dapat menyakiti perasaan kedua orang tua.
Berkata baik, sopan dan santun kepada kedua orang tua
Bertanggung jawab atas kehidupan dan kesejahteraannya di hari orang tuanya
Merendahkan diri di hadapan kedua orang tua.
Jangan membentak atau memarahi kedua orang tua
Maka merugilah orang yang bersama kedua orang tuanya tetapi ia tidak bisa memeliharanya dengan baik dan berbakti kepada keduanya. Hal ini sebagaimana dalam sabda Rasulullah saw. yang artinya
Dari Suhail, dari ayahnya dan Abu Hurairah. Rasulullah saw. sepi, “Merugilah dia (sampai 3 kali)”. Para sahabat bertanya, “Siapa ya Rasulullah?”. Rasulullah saw. santai, “merugilah seseorang yang hidup bersama kedua orang tuanya atau salah satunya di saat mereka tua renta, tetapi ia tidak masuk surga”. (HR.Muslim).
B. ADAB KEPADA GURU
Guru merupakan 'orang tua kedua' kita, merekalah yang berjasa dalam mendidik kita setelah orang tua, Ilmu yang kita peroleh saat ini tidak lepas dari peran seorang guru, seseorang dapat membedakan baik dan buruk karena ilmu. Islam meletakkan ilmu di atas yang lain, dan Islam juga meninggikan derajat orang yang berilmu dibanding yang lain.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya “Umamah Al-Bahili berkata bahwasannya Rasulullah saw. berdoa : “Kelebihan orang alim (ulama) atas ahli ibadah seperti kelebihanku atas orang yang paling rendah di antara kamu. Kemudian Baginda besabda lagi : Sesungguhnya para malaikat dan penduduk langit dan bumi hingga semut dalam lubangnya serta ikan bersalawat (berdoa) untuk orang-orang yang mengejar kebaikan kepada manusia” (HR. Imam Tirmidzi).
Selain itu biasanya Orang tidak memiliki banyak waktu untuk melarang berbagai macam ilmu kepada anaknya, maka dari itu peran guru adalah melarang berbagai macam ilmu. Setelah rasa hormat dan ta'at kepada orang tua, setiap muslim wajib merasa hormat dan menghargai gurunya, karena gurunya merupakan orang yang sangat penting dalam mendidik kita. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang siswa menghargai dan menghormati gurunya sebagaimana yang diperintahkan dalam sabda Nabi Muhammad saw. berikut.
Muliakanlah orang-orang
Artinya : muliakanlah orang-orang yang telah memberikan pelajaran kepadamu. (HR.Abu Hasan).
Orang yang berilmu pandai tidaklah begitu saja tanpa proses belajar. Proses belajar bisa dilakukan secara formal maupun nonformal. Proses belajar biasanya membutuhkan pembina yang biasa disebut guru, yang mempunyai andil besar dalam proses belajar. Guru akan membukakan pintu-pintu ilmu lain baginya, yang menunjukkan bila kita salah, agar tidak bahaya pada kekeliruan. Hendaknya orang yang sedang belajar dan berilmu itu menghukum baik terhadap guru.
Berikut adalah beberapa adab murid kepada guru.
1. MULIAKAN DAN MENGHORMATI GURU
Memuliakan orang yang berilmu/guru termasuk perkara yang diamanatkan, sebagaimana Rasulullah saw. berikut.
Ibnu Abbas ra berkata : Rasulullah saw. Melampaui : “Bukan termasuk golongan umatku orang yang tidak meniru yang muda, tidak menghormati yang tua, tidak memerintahkan kebaikan dan tidak melarang kemungkaran” (HR. Tirmidzi).
Agar mendapat ilmu dan taufik, seorang murid unggulan yang memuliakan dan menghargai guru, serta berlaku lembut dan santun, jangan memotong pembicaraannya, dan memperhatikan dengan baik. Agar kita mendapat ilmu yang bermanfaat, aamiin
 
2. MENDOAKAN UNTUK KEBAIKAN BAGI GURU
Rasulullah saw. pernah :
Ibnu Umar ra berkata, Rasulullah saw. berdoa : “Jika ada orang yang memberimu, maka balaslah memberikannya, jika tidak bisa membalasnya, maka doakanlah ia, sehingga kamu yang melihat telah cukup membalas kebaikan tersebut”.
Ibnu Jama'ah ra. berkata : “Hendaklah seorang penuntut ilmu yang mendoakan gurunyqa sepanjang masa, memperhatikan anak-anaknya, kerabatnya, dan menunaikan haknya apabila telah wafat”. “Dan karena ilmu yang telah diberikannya juga, mendorong seorang murid mendoakan gurunya, semoga ia memberikan pahala atas ilmu yang telah diberikan kepada muridnya”.
3. REDAH HATI KEPADA GURU
Sama halnya dengan adab kepada orang tua, kita juga harus membatasi hati kepada guru, walaupun muridnya lebih pintar, pertunjukan menghidari banyak hal dengan guru, dalam hal ini seorang murid hendaklah memperlakukan rendah hati kepada gurunya, karena sesungguhnya rendah hatinya seorang murid kepada gurunya adalah kemuliaan dan tunduknya adalah kebangaan, sebagaimana Ibnu Jama'ah pernah mengatakan demikian.
Nabi Muhammad saw. sepi, yang artinya : “Abu Hurairah ra. berkata : bahwasannya Rasulullah saw. berdoa :”Pelajarilah ilmu, pelajarilah ilmu ketenangan dan kesopanan, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang yang kamu ambil ilmunya” (HR. Tabrani). Ibnu Abbas juga peenah menyampaikan :”Aku membatasi diri tatkala aku menuntut ilmu, maka aku dimuliakan tatkala aku menjadi guru”.
 
4.MENCONTOH AKHLAKNYA
Guru adalah teladan bagi muridnya, oleh karena itu, hendaklah seorang murid mencontohkan akhlak dan kepribadian gurunya yang baik. Seperti contoh kebiasaan dan ibadahnya. Seorang guru pasti membrikan hal-hal yang baik secara lisan atau perbuatan terhadap murid-muridnya.
5. MENENANGKAN HATI GURU
Seorang murid yang menyesal tidak membuat gusar gurunya. Imam Syafi'i dalam pertemuannya dengan gurunya, Imam Malik, pada tahun 170 H, hampir tidak pernah meninggalkan gurunya sampai gurunya wafat pada tahun 179 H. Imam Syafi'i tidak pernah meninggalkannya, kecuali ketika ia pergi ke Mekah untuk menjenguk ibunya atau pergi ke pusat ilmu atau faqoh. Itupun setelah memperoleh izin dan restu daru gurunya.
Ada sebuah cerita tentang Imam Syafi'i, ketika beliau berziarah ke makam Abu Hanifah, beliau datang bersama dengan salah satu murid seniornya Abu Hanifah, bernama Hasan Asy-Syaibani. Setelah tiba di makam, Hasan Asy-Syaibani mempersilahkan Imam Syafi'i untuk menjadi imam shalat subuh.
Pada rakaat kedua Imam Syafi'i tidak membaca qunut; Padahal dalam mahzabImam Syafi'i sendiri membaca qunut asalah sunat ab'ad, tetapi beliau meninggalkan membaca qunut.
Setelah selesai shalat, Hasan Syaibani bertanya, “Mengapa Anda tidak membaca qunut wahai Syafi'i? Bukankah Anda berpendapat bahwa qunut subuh adalah amalan sunat yang perlu dibaca?” Aku malu dengan pemilik kuburan ini” Sahut Imam Asy-Syafi'i.

Akhlak Terpuji dan Tercela



Pengertian Akhlak : Tentang Akhlak Beserta Contohnya – Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi menyebabkan berkembangnya pula perubahan gaya hidup dan pola pikir masyarakat secara signifikan dalam berbagai aspek.
Perubahan tersebut satu sisi membawa kemudahan dan di sisi lain menimbulkan kegelisahan. Kemudahaan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kegelisahan karena terjadinya pergeseran tatanan nilai-nilai akhlak yang ada dalam masyarakat sebagai dampak dari faktor eksternal dengan masyarakat yang telah membuka diri dan menyerap beberapa nilai-nilai dari luar.

Ini bisa menyebakan rusaknya tatanan akhlak atau krisis akhlak sebagai seorang muslim maupun muslimah yang dimana akan kehilangan jati diri, dan bisa terjerumus ke dalam tindakan yang tidak terpuji, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, pelecehan seksual, perampokan hingga menghilangkan nyawa seseorang .

Akhlak sangat penting untuk kehidupan setiap muslim, baik secara pribadi maupun masyarakat. Karena dengan akhlak seseorang dapat menyempurnakan kepribadiannya. Maka dari itu, setiap aspek ajaran islam berorientasi pada pembinaan dan pembentukan akhlak yang mulia (karimah).

Daftar Isi

Pengertian Akhlak
Macam-Macam Akhlak dan Contohnya
1. Akhlak Mulia atau Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah atau Karimah)

2. Akhlak Buruk atau Tercela (Al-Akhlaqul Mazmumah)
Contoh Akhlak Terpuji dan Tercela
Contoh Akhlak Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah)
a. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Allah
b. Contoh Akhlak Mulia Terhadap Sesama Manusia
c. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Diri Sendiri
Contoh Akhlak Tercela (Al-Akhlaqul Mazmumah)
a. Contoh Akhlak mazmumah kepada Allah
b. Contoh Akhlak mazmumah kepada sesama
Manfaat Akhlak Akhlakul Mahmudah
1. Dicintai Oleh Nabi Muhammad SAW
2. Memperoleh Kedudukan Tertinggi saat di Akhirat

3. Berat Timbangan Akhlak Baik
Bonus: Aqidah dan Tasawuf
Referensi buku Gramedia tentang Akhlak
Apa yang dimaksud dengan akhlak?
Apakah pengertian akhlak secara bahasa dan istilah?
Apakah yg dimaksud akhlak mazmumah?
Apa itu akhlak mahmudah dan berikan contohnya?

Dilihat dari segi bahasa, kata akhlak berasal dari Bahasa Arab yang telah diserap ke dalam Bahasa Indonesia. Yang dalam Bahasa Arab kata akhlak merupakan jama’ kata khuluqun yang mengandung arti:

Tabi’at, yaitu sifat yang telah terbentuk dalam diri manusia tanpa dikehendaki (tanpa kemauan) atau tanpa diupayakan (tanpa usaha).
Adat, yaitu sifat dalam diri manusia yang diupayakan (berusaha) melalui latihan yakni berdasarkan keinginan.
Watak, jangkauannya meliputi hal yang menjadi tabi’at dan hal yang diupayakan sehingga menjadi adat kebiasaan.
Secara singkat kata akhlak yang berarti kesopanan dan agama (budi pekerti). Terdapat pula kata akhlakul karimah yang memiliki arti perbuatan mulia lagi terpuji yang diwujudkan dalam bentuk sikap, ucapan, dan perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran Islam yang dapat kamu pahami pada buku Komik Akhlak Dalam Al’Qur’An yang dikemas dalam bentuk komik animasi sehingga lebih menyenangkan untuk dipelajari.






beli sekarang

Jadi, pengertian akhlak dapat diartikan sebagai tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja, diawali dari proses latihan yang menjadi kebiasaan, bersumber dari dorongan jiwa untuk melakukan perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Untuk lebih jelasnya, ada perbedaan tentang akhlak dan ilmu akhlak.

Apakah bedanya?

Akhlak adalah yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja yang muncul dari dorongan jiwa secara spontan.

Ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari dan memberi petunjuk bagaimana berbuat kebaikan dan menghindar dari keburukan, sesuai dengan tuntunan syariat islam.



Akhlak menggunakan kan penentuan baik atau buruk perbuatan manusia dengan tolak ukur ajaran Al Quran, sebagaimana firman Allah:

يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍەۗ قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ


“Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan.”

(Qs Al-maidah : ayat 15)












Macam-Macam Akhlak dan Contohnya
Berdasarkan pengertian akhlak, maka secara garis besar maka, pada dasarnya akhlak itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Akhlak Mulia atau Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah atau Karimah)
Akhlak mulia atau terpuji disebut juga dengan Akhlakul Mahmudah atau Akhlakul Karimah yaitu sikap dan tingkah laku yang mulia atau terpuji terhadap Allah, sesama manusia dan lingkungannya. sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui yang bersumber dari Al Quran dan hadis. Sifat terpuji sangat memberikan jaminan keselamatan kehidupan manusia, dalam hubungan dengan Allah, kehidupan pribadi, bermasyarakat dan negara.

2. Akhlak Buruk atau Tercela (Al-Akhlaqul Mazmumah)
Akhlak tercela disebut juga Akhlakul mazmumah yaitu Sikap dan tingkah laku yang buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lain serta lingkungan. Berdasarkan pengertian akhlak buruk, maka diharapkan agar setiap muslim menghindari sifat tercela karena ini sangat merusak kehidupan manusia, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat maupun kehidupan bernegara, dab begitu juga hubungan dengan Allah.

Contoh Akhlak Terpuji dan Tercela
Contoh Akhlak Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah)
Ada beberapa sifat-sifat yang dapat dimasukan dalam kelompok akhlak mulia, yaitu:


a. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Allah
Akhlak mulia terhadap Allah diartikan sebagai tingkah laku manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yang pada prinsipnya manusia yang beriman dan berakhlak mengakui terhadap keEsaan Allah, yang telah menciptakan manusia menjadi makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini. Sebagaimana firman-Nya:

وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (QS. An Nahl(16) : ayat 78).











Ayat diatas menunjukkan bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan tubuh yang kokoh dan sempurna serta melengkapinya dengan panca indra seperti, pendengaran, penglihatan, penciuman, akal pikir dan hati nurani. manusia harus bersyukur dengan panca indra yang diberikan Allah. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna, sudah sepantasnya manusia mensyukuri apa yang telah Allah berikan dan menggunakan alat panca indra tersebut untuk memperhatikan bukti keesaan Allah, serta taat dan patuh kepada-Nya.

Contoh Akhlak mulia terhadap Allah diantaranya:

Ikhlas – Yang artinya suci, murni, jernih tidak tercampur dengan yang lain. Perbuatan seseorang dikatakan suci apabila dikerjakan hanya karena Allah semata, dengan niat yang ikhlas, menjauhkan dari riya (menunjuk kepada orang lain) ketika melakukan amal yang baik.
Bertaubat – Yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang dilakukan, berusaha untuk menjauhkan segala larangannya serta melakukan perbuatan baik.
Bersabar – Dapat menahan diri pada kesulitan dengan berbagai ujian serta mencari ridha-Nya.
Bersyukur – Suatu sikap memanfaatkan sebaik-baiknya yang bersifat fisik maupun non fisik, dan meningkatkan amal shaleh dengan bertujuan mendekat diri kepada-Nya.
Bertawakal – Berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya kepada Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan.
Harapan – Sikap jiwa yang sedang mengharap sesuatu yang disenangi Allah.
Bersikap Takut – Takut akan siksaan Allah jika melanggar perintah-Nya.
b. Contoh Akhlak Mulia Terhadap Sesama Manusia
Sesuai dengan pengertian akhlak mulia, maka bukan hanya dilakukan kepada Allah SWT, tetapi juga perlu dilakukan kepada sesama manusia. Selain itu, salah satu faktor kuatnya iman seseorang, terlihat dari perilakunya sehari-hari terhadap orang lain, bagi muslim yang menaati peraturan akan tercermin akhlak mulia nya terhadap sesama.

1) Menjaga hubungan baik

Seperti halnya saling tolong menolong dengan tetangga, saling memberi jika ada rezeki lebih, atau saling membantu dalam hal kebaikan.

2) Berkata benar

Semakin hari semakin banyak informasi yang diluar pemikiran kita, membuat masukan / opini yang salah dan masyarakat terkadang mengikuti berita yang ternyata tidak benar kenyataan (hoax).

3) Tidak meremehkan orang lain

Allah memerintahkan bagi orang yang beriman, untuk tidak merendahkan orang lain. Merasa dirinya lebih, padahal kita tidak sadar ada yang lebih baik dan lebih berpikiran daripada luasnya pemikiran kita.

4) Bersangka baik (Husnuzon)

Husnuzan kepada sesama adalah sifat terpuji yang harus diterapkan dengan lahir dan batin, ucapan dan sikap, agar apa yang kita jalani selalu diridhai oleh Allah. Karena sikap suuzon itu ibarat “manusia memakan daging manusia yang sudah meninggal.” Sebagaimana firman Allah :

وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada` Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.” QS. Al-Hujurat : ayat 12.

5) Kasih sayang

Kasih sayang merupakan sifat asli (fitrah) manusia yang telah dibawa sejak lahir. Akan tetapi sifat tersebut merupakan potensi yang harus selalu dijaga, karena jika tidak dipelihara dan dikembagkan sebaik-baiknya atau dibiarkan hilang akan menumbuhkan rasa negative lain seperti kemarahan, kebencian, permusuhan, iri hati, dengki dan masih banyak lainnya yang mengarah ke jalan yang sesat. Tetapi jika rasa itu dipelihara maka akan tumbuh lahir sikap :

Sopan santun
Rasa tolong menolong
Pemurah
Pemaaf
Rasa persaudaraan (Ukhuwah)
Menepati janji
Untuk melihat berbagai contoh akhlak baik terpuji dan mulia lainnya, Grameds dapat membaca buku 28 Akhlak Mulia yang di dalamnya menjelaskan pengertian, ciri, dan juga contoh perbuatan yang menunjukkan akhlak terpuji seseorang.


c. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Diri Sendiri
Selain akhlak kepada Allah dan terhadap sesama manusia, tak lupa akhlak terhadap diri sendiri. Yang artinya menjaga sifat jasmani dan rohani semakin lebih baik setiap waktunya. Dengan cara :

Memelihara kesucian dan kehormatan diri
Qana’ah : menerima apa adanya pemberian dari Allah.
Berdo’a kepada Allah
Sabar dengan ketentuan Allah
Tawakal kepada Allah
Rendah Hati
Dalam buku Puncak Ilmu Adalah Akhlak, kita dapat mempelajari apa saja hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam duni kerja, dan masih banyak lagi.

Contoh Akhlak Tercela (Al-Akhlaqul Mazmumah)
a. Contoh Akhlak mazmumah kepada Allah
1) Musyrik

Merupakan mempersekutukan (meminta / memohon) selain kepada Allah dengan makhluk-Nya. Seperti menyembah berhala pun termasuk dalam hati yang musyrik. Karena ini bertentangan dengan ajaran tauhid.

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar .” (QS. Lukman : ayat 13).

2) Takabbur


Sikap menyombongkan diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini. Adapun yang menyebabkan seseorang menjadi takabur, salah satunya karena rupa tampan atau cantik, kedudukan jabatan yang tinggi, kekayaan dan lain sebagainya. Salah satu ayat Allah yang menerangkan ketakaburan manusia, QS. An-Nahl: 29

فَادۡخُلُوۡۤا اَبۡوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا‌ؕ فَلَبِئۡسَ مَثۡوَى الۡمُتَكَبِّرِيۡنَ

“Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri.”(Qs. An-Nahl : ayat 29).

3) Murtad

Sikap mengganti keyakinan diri dan beralih ke keyakinan yang lain dari agama islam / singkatnya keluar dari agama islam. Maka akan mendapatkan hukuman riddah (hukuman mati) saat di akhirat kelak. Sebagaimana firman Allah:

ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

“Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah : ayat 217).

4) Munafik

Sikap seseorang yang menampilkan dirinya berpura-pura / tidak tulus hatinya mengikuti ajaran Allah dan ini termasuk sifat berkhianat. Khianat pun diartikan perbuatan menipu dan menurunkan martabat dirinya. Sebagaimana firman Allah:

اَلْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ بَعْضُهُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوْفِ وَيَقْبِضُوْنَ اَيْدِيَهُمْۗ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (Qs. At-Taubah : ayat 67)

Adapun tanda-tanda orang munafik, menurut sebuah Hadis Rasulullah SAW, Bersabda:

“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga (yaitu) apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia menyalahi dan apabila diserahi amanah ia curang.” (HR. Bukhari, Muslim)

b. Contoh Akhlak mazmumah kepada sesama
Tingkah laku atau sikap seseorang terhadap sesama yang tidak sesuai dengan ajaran tuntunan Al-qur’an dan hadis diantaranya:

Mudah marah (Al-Ghadhab) : Yaitu kondisi emosi yang tidak bisa terkontrol yang mengakibatkan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain.
Iri Hati atau dengki (Al-Hasadu) : Yaitu sikap seseorang yang ingin menghilangkan kebahagian / kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan kebaikan orang lain karena berhasil menjadi lebih baik dan sukses.
Mengumpat (Al-Ghiiba) : Yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain untuk tidak suka kepada seseorang dan membicarakan keburukannya.
Berbuat aniaya (Al-Zhulmu) : Yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain baik materi maupun non-materi. Dan sebagian mengatakan, seseorang yang mengambil hak orang lain.
Kikir (Al-bukhlu) : Yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain, baik dalam hal jasa maupun materi.
Para pelaku akhlak buruk ini seringkali karena kurangnya pengetahuan atau pendidikan moral untuk membedakan mana yang baik dan juga buruk. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk menanamkan nilai-nilai baik pada orang sekitar kita atau mempelajarinya melalui buku Pendidikan Akhlak/Moral Berbasis 

Manfaat Akhlak Akhlakul Mahmudah
Supaya lebih mudah memahami apa itu akhlak, maka bukan hanya mengetahui pengertian akhlak saja, tetapi juga perlu mengetahui manfaat dari akhlak baik.

1. Dicintai Oleh Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan kepada umatnya untuk memiliki akhlak mahmudah atau akhlak terpuji. Di dalam sebuah hadist menyatakan bahwa seorang muslim yang berperilaku akhlak terpuji akan dekat dengan Nabi Muhammad SAW.

“Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan tempat saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara orang yang paling saya benci dan tempatnya paling jauh dari saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang keras dan rakus, suka menghina dan sombong.” (HR. Tirmizi).

2. Memperoleh Kedudukan Tertinggi saat di Akhirat
Seorang muslim dengan akhlak terpujinya membuat dirinya bisa memperoleh kedudukan tertinggi saat di akhirat. Hal ini seperti yang diungkapkan dalam hadist di bawah ini.

“Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara’ yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar.” (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

3. Berat Timbangan Akhlak Baik
Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji akan memengaruhi timbangan saat hari kiamat nanti. Dengan akhlak terpuji, seorang muslim dapat diselamatkan oleh Allah SWT.

“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin shalat.” (HR. Tirmidzi).

Bonus: Aqidah dan Tasawuf

1. Aqidah

Berbagai perbuatan yang kita jalani akan menjadi perhitungan amal di suatu hari nanti, akhlak dan aqidah harus dijaga agar saling berkesinambungan.Sebelumnya, Apakah kalian tau apa itu Aqidah? Aqidah berasal dari Bahasa arab dari kata ‘aqada, yang mengandung makna kepastian, penegasan. Aqidah adalah hal-hal yang diyakini, di dalam hati dan jiwa seseorang. Mereka tidak merasa ragu atau ketidakpastian akan perintah Allah.

Maka dari itu, ketika melakukan ibadah (sholat) dalam hal mendasar kita harus memahami bahwa ibadah, akidah dan akhlak saling berhubungan agar sepenuhnya tercapainya keimanan kita. Jadi, jika ada salah satu yang hilang, maka akan pincang. Dalam mempelajari hubungan antara akidah dan akhlak, Grameds dapat membaca buku Belajar Aqidah Akhlak: Sebuah Ulasan Ringkas Tentang Asas Tauhid Dan Akhlak Islamiyah.


2. Tasawuf & Ruang Lingkup


Menurut etimologi tasawuf awal pertama kali dikenal oleh sufisme yang mengarahkan cara menyucikan diri dan menjernihkan akhlak. Sumber tasawuf itu diambil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk menjadikan pribadi yang berakhlak mulia dan menghilangkan akhlak tercela.

Pengertian Tasawuf juga berasal dari kata Shuf yang berarti bulu domba. Pengertian ini muncul dikarenakan kaum sufi sering menggunakan pakaian yang berasal dari bulu domba kasar. Hal ini melambangkan bahwa mereka menjunjung kerendahan hati serta menghindari sikap menyombongkan diri. Selain itu juga sebagai simbol usaha untuk meninggalkan urusan-urusan yang bersifat duniawi. Orang-orang yang menggunakan pakaian domba tersebut dipanggil dengan istilah Mutashawwif dan perilakunya disebut Tasawuf.

Selain itu menurut terminologi Amin syukur mendefinisikan tasawuf sebagai sistem latihan dengan kesungguhan untuk membersihkan, mempertinggi dan memperdalam aspek kerohanian dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt (taqarrub) sehingga segala perhatian hanya tertuju kepada Nya. Tasawuf juga sering dikaitkan dengan intuisi yang kita miliki, hal ini dibahas pada buku Tasawuf: Sebuah Perenungan Intuitif Tentang Makna Batin.


Pengertian tasawuf secara etimologi dan terminologi dapat disimpulkan melatih memperdalam, mempersucikan hati dari kehidupan dunia untuk memfokuskan & menggali ilmu untuk di kemudian kelak & selalu berada dijalan menuju kebaikan agar tercapainya tujuan hidup . Dengan ruang lingkupnya berusaha untuk upaya diri untuk mendekatkan diri, untuk mencapai hubungan yang intens dari hamba kepada Tuhan-Nya.


1. TANYA JAWAB SEPUTAR TAUHID


2. Puncak Ilmu adalah Akhlak


3. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia



Baca juga artikel terkait “Pengertian Akhlak” berikut ini :


Apa yang dimaksud dengan akhlak?
Secara singkat kata akhlak yang berarti kesopanan dan agama (budi pekerti). Terdapat pula kata akhlakul karimah yang memiliki arti perbuatan mulia lagi terpuji yang diwujudkan dalam bentuk sikap, ucapan, dan perbuatan yang baik.

Apakah pengertian akhlak secara bahasa dan istilah?
Dilihat dari segi bahasa, kata akhlak berasal dari Bahasa Arab yang telah diserap ke dalam Bahasa Indonesia. Yang dalam Bahasa Arab kata akhlak merupakan jama’ kata khuluqun yang mengandung arti: Tabi’at, yaitu sifat yang telah terbentuk dalam diri manusia tanpa dikehendaki (tanpa kemauan) atau tanpa diupayakan (tanpa usaha). Adat, yaitu sifat dalam diri manusia yang diupayakan (berusaha) melalui latihan yakni berdasarkan keinginan. Watak, jangkauannya meliputi hal yang menjadi tabi’at dan hal yang diupayakan sehingga menjadi adat kebiasaan.

Apakah yg dimaksud akhlak mazmumah?
Akhlak tercela disebut juga Akhlakul mazmumah yaitu Sikap dan tingkah laku yang buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lain serta lingkungan. Agar setiap muslim menghindari sifat tercela karena ini sangat merusak kehidupan manusia, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat maupun kehidupan bernegara. begitu juga hubungan dengan Allah.

Apa itu akhlak mahmudah dan berikan contohnya?
Akhlak mulia atau terpuji disebut juga dengan Akhlakul Mahmudah atau Akhlakul Karimah yaitu sikap dan tingkah laku yang mulia atau terpuji terhadap Allah, sesama manusia dan lingkungannya. sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui yang bersumber dari Al Quran dan hadis

Iman Kepada Hari Akhir



Pengertian dan Dalil

Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari akhir atau hari kiamat itu pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah swt. Perhatikan firman Allah berikut:

Artinya: "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (QS. al-Hajj/22: 7).

Ayat ini menegaskan bahwa hari Kiamat itu bukanlah omong kosong, tapi kejadian yang benar adanya. Hanya saja, manusia tidak ada yang tahu, kapan itu akan terjadi. Ini adalah rahasia Allah swt. Hanya Allah yang Maha Tahu kapan hari Kiamat akan terjadi. Ketika kiamat tiba, bumi akan hancur, semua makhluk mati, lalu Allah menghidupkan kembali manusia dari dalam kubur.
Iman kepada hari kiamat adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran. Hari akhir ditandai dengan ditiupnya terompet Malaikat Israfil. Dijelaskan bahwa pada hari itu daratan, lautan dan benda-benda di langit porak-poranda. Gunung-gunung meletus, hancur, dan berhamburan. Bumi berguncang dan memuntahkan isi perutnya. Lautan meluap dan menumpahkan seluruh isinya. Benda-benda yang ada di langit bergerak tanpa kendali. Bintang, planet, dan bulan saling bertabrakan.
DUA MACAM KIAMAT

 

Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu:

 

a. Kiamat Shughra (Kiamat Kecil)

 

Yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.

Tragedi Tsunami di Aceh Tahun 2004 Menelan Korban Ratusan Ribu Jiwa

b. Kiamat Kubra (Kiamat Besar)

 

Yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat.

                    Kiamat Kubro

Senam



Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah Palang tak seimbang, balok keseimbangan, dan senam lantai. Wikipedia

Pentingnya

Senam sangat bermanfaat dalam mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability). Orang - orang yang terlibat senam akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya, kelenturannya, koordinasi, kelincahan, serta keseimbangan.